Dicari! Pemimpin Yang Berintegritas, Mengasihi, dan Bervisi

Bukankah kita sudah merdeka? Tetapi, kok kita masih saja terbelenggu oleh kemiskinan dan  penderitaan yang tidak habis-habisnya? Bukankah saatnya masa membangun dan memperbaiki  kondisi bangsa yang sudah kacau balau? Bukankah sangat dibutuhkan para pemimpin yang memiliki keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan? Sungguh! Betapa sulitnya menemukan para pemimpin yang melayani dan bukan melayani kepentingan diri sendiri, melainkan kepentingan orang lain, kepentingan rakyat banyak, kepentingan bangsa dan negara kita (Fil. 2:3-4), pemimpin-pemimpin yang memiliki kasih dan kerelaan berkorban seperti Yesus (Fil. 2:6-8). Sulit sekali menemukan  pemimpin-pemimpin yang sejati! Ada sebuah definisi pemimpin yang cukup baik, yaitu: “Who is a leader? Leader is who knows the way (punya visi). Leader is who shows the way (mampu memperlihatkan visi dan memotivasi orang untuk menuju visi itu), leader is who goes the way (dia sendiri mampu melakukan visinya).”

Di manakah kita dapat menemukan orang-orang yang demikian? Jawabannya sederhana: di gereja. Yang dimaksudkan dengan gereja bukanlah bangunan secara fisik, melainkan sebagai kumpulan orang percaya atau persekutuan orang beriman. Definisi gereja dalam Alkitab disajikan dalam metafora garam dan terang (Mat. 5:13-16). Artinya gereja perlu masuk dan meresap ke dalam masyarakat. Persekutuan gereja ada demi membina diri ke dalam agar bisa lebih baik melayani ke luar. Gereja terpanggil untuk berpartisipasi aktif dalam sejarah kehidupan dunia, dan bukan hanya sibuk dengan kekudusan dan pelestarian identitasnya saja. Gereja tidaklah perlu berpolitik untuk mendapatkan pengaruh. Gereja akan memiliki kuasa jika ia menjadi dirinya sendiri serta berjalan sesuai dengan kekuatan keyakinan dan kemurnian tujuannya. Otoritasnya ada pada kapasitasnya untuk mengajak orang lain percaya pada integritas propagandanya dan bukan pada kepemilikan kuasa politik dan merendahkan diri sebagai sebuah kekuatan politik.

Mengapa harus di persekutuan orang beriman? Karena di sanalah tempat pendidikan, pembinaan, dan penggemblengan anak-anak Tuhan sehingga menjadi seorang pribadi yang berintegritas, berjiwa seorang pelayan yang rendah hati, dan mengasihi sesama manusia. Di sekolah dan di kampus, kita mengenal persekutuan Kristen sebagai wadah yang mempersiapkan pribadi-pribadi yang dilayani menjadi alumni siswa dan mahasiswa yang akan menjadi garam dan terang dunia di tengah-tengah keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh sebab itu, misi penginjilan, pemuridan, pelipatgandaan, dan pengutusan (Mat. 28:19-20) mutlak dikerjakan dengan kesungguhan, ketekunan, dan kerja keras yang terbaik.

Kesetiaan dan ketekunan melakukan suatu tugas, keberanian untuk berbeda, dan kerelaan untuk membayar harga demi suatu panggilan hidup telah nyata menjadi fondasi yang telah ditanamkan dan dihidupi dalam persekutuan di sekolah, kampus, maupun kantor. Hal-hal inilah yang tidak dimiliki oleh pemimpin-pemimpin kita sekarang, dan bahkan kelihatannya semakin jauh dari pola hidup seperti itu, Jika demikian, kepada siapa kita berharap untuk menghasilkan pemerintahan atau wakil rakyat yang baik dan bersih? Hanya kepada Allah jawabannya. Kita doakan agar Allah terus mengaruniakan hati nurani dan pikiran yang bersih kepada para pemimpin kita mulai dari pusat hingga daerah. Patut diingat, Allah juga sedang ‘berharap’ dan ‘mengandalkan’ kita, khususnya alumni yang sudah dibina dan dipersiapkan sejak masih siswa dan mahasiswa yang jumlahnya ribuan di persada Nusantara ini. Kiranya kita dapat terus mengobarkan api pelayanan dan semangat penyerahan diri siswa, mahasiswa, dan alumni dalam bidang atau profesi masing-masing sehingga kita dapat membawa perubahan sosial, moral, dan spiritual bagi bangsa dan negara tercinta ini. Kita sangat mengharapkan agar baik siswa, mahasiswa, dan alumni mengalami pembentukan dalam Firman Tuhan sehingga menjadi pemimpin-pemimpin yang berintegritas, mengasihi, dan bervisi.

Maukah kita menjadi pribadi-pribadi yang demikian? Mari kita perjuangkan bersama-sama. Kiranya Tuhan menyertai kita. Amin.

May we be a people, a people of integrity
Being who we say we are and doing what we say
May we a people, a people with humility
Reconciled to God and man, in Jesus’ name

May we be a people, a people mending broken lives
Giving hope to broken world by the grace of God
May we be a people, a people serving God and man
Bringing love and dignity, in Jesus’ name

May we be a people, a people of sincerity
Unafraid and unashamed speaking truth in love
May we be a people, a people of fidelity
Trusting God for miracle, in Jesus’ name

Bring Your healing to the nation
Through our lives and through our hands
Bring Your healing to the nation, dear Lord
Change our lives and change our land

BAGIKAN: