Retret Koordinator XVII

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Image_Widget”][/siteorigin_widget]
[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Awake My Soul Awake”, bangunlah jiwaku bangunlah! Tema ini mungkin terlihat singkat, sederhana, dan biasa saja, tetapi sebenarnya memiliki makna dalam yang menyadarkan kami (para koordinator PMK) ketika diperhadapkan akan kondisi yang telah terjadi dan yang seharusnya terjadi. Tema ini membukakan mata hati kami akan tugas dan tanggungjawab kami sebagai seorang pemimpin yang seharusnya taat, setia, dan bergantung kepada kehendak Allah ketika melayani di ladangnya Tuhan. Memang selalu setia taat dan bergantung kepada Allah adalah suatu hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Mengingat kondisi bangsa ini yang masih terjerat dalam krisis akan moral dan akal budi. Tetapi satu hal yang semestinya menjadi pembakar api semangat para koordinator PMK saat ini adalah “Kesadaran akan VISI ALLAH” dalam persekutuan mahasiswa kristen. Dimana hadirnya PMK adalah salah satu cara Tuhan untuk mengasihi bangsa ini. Ada banyak hal baru (baik itu teman, ilmu, wawasan, firman, dan lain-lain) yang kami dapatkan dalam kegiatan ini yang mungkin tidak bisa kami uraikan satu persatu. Tetapi cerita singkatnya, melalui RK XVII ini kami diperlengkapi, dibina, dan dibukakan akan:
1. Bagaimana seorang pemimpin dalam konteks yang sebenarnya?
2. Apa yang menjadi awal dari kejatuhan seorang pemimpin?
3. Seperti apa seorang pemimpin yang mengandalkan Tuhan?
4. Seorang pemimpin yang berpengharapan!
– Oktoriusman Halawa (Sekretaris Bendahara PM FH UKI)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Retreat koordinator XVII mengingatkan kembali tentang kasih Allah kepada kita umat-Nya. Sebagai pemimpin di kampus, untuk melayani jemaat kita haruslah memiliki pengenalan dan pengalaman dengan Tuhan. Retreat ini juga mengingatkan kita sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan terbatas untuk mengandalkan Tuhan. Sehingga terjadi pemuridan dan pelipatgandaan, serta jemaat boleh mengenal dan hidup oleh Firman Tuhan. Being The Herald of God’s Glory.
– PO FEB UI

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Sebuah sukacita ketika diri ini dibaharui kembali oleh-Nya dalam RK ini, diingatkan kembali tentang kebergantungan dan pengharapan kita yang berpusat pada satu pribadi, yaitu Allah sendiri. Diingatkan lagi tentang kasih yang begitu besar, tulus, rela berkorban yang diteladani oleh kisah persahabatan Yonatan dan Daud. Gak cuma itu, seneng juga karena ada orang-orang baru yang membuat pelajaran di RK gak terhenti sampai di mimbar saja.
– Rinella Febry Autrilia (Penilik Psikologi UI)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Sangat bergumul untuk ikut retret ini. Tapi, Tuhan memberi jalan dan hikmat sehingga dapat mengikuti retret ini. Mengucap syukur pada Tuhan, tahun ini ISTN boleh hadir di RKXVII ini setelah sekian tahun kami tidak ikut. Kiranya kita bisa dipimpin Tuhan sehingga kita bisa memimpin sesama kita. Dan, semoga kita mempunyai sifat seperti Daud, ‘A man after God’s own Heart’ serta semoga PMK ISTN bisa mempunyai sahabat dengan PMK kampus-kampus lain seperti persahabatan Daud dengan Yonatan.
– Nesya Anabel Hutapea (Sie Persekutuan Umum ISTN)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Kami di ingatkan betapa lemah dan bodohnya kami dalam menghidupi anugerah yang telah kami terima. Lead us oh God, untuk punya hati seperti raja Daud yang begitu intim dengan-Mu sehingga kami dapat dipimpin dan ditegur oleh-Mu dalam mewujudkan visi membangun kerajaan-Mu dalam dunia mahasiswa, keluarga, gereja dan bangsa.
– Yosianus Antonio (IBI Darmajaya – Pengurus PMK Kota Lampung)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]
BAGIKAN: