Siap Bertempur dan Memenangkan Pertempuran Rohani

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” (Efesus 6: 11)

Berita Kekalahan

Di tengah berita-berita baik tentang buah-buah pelayanan yang dihasilkan dari lingkup mahasiswa di PMK ataupun alumni, terkadang kita juga mendengar kabar-kabar yang tidak baik. Mulai dari kabar tentang pengurus atau pelayan yang tidak setia melayani, tak jujur dalam ujian atau mengerjakan tugas, hingga adanya koordinator PMK yang berpacaran dengan orang yang tidak seiman. Sedangkan di kalangan alumni, mulai dari berita tentang alumni yang ikut arus dunia hingga kabar tentang alumni yang tidak setia pada pasangan hidupnya ataupun rekan bisnisnya sehingga menjadi seorang terdakwa.

Sering pikiran kita terusik oleh sebuah pertanyaan: Mengapa hal-hal seperti itu bisa terjadi pada orang-orang yang telah mengenal Tuhan, telah terbina, bahkan menjadi pembina rohani? Membaca nasihat rasul Paulus dalam bagian akhir suratnya kepada jemaat Efesus, salah satu jawaban yang bisa didapat adalah karena adanya peperangan rohani. Ada serangan- serangan dari iblis dan pasukannya yang telah berhasil mengalahkan saudara-saudara kita itu. Berita-berita di atas adalah berita-berita kekalahan.

Sesuai dengan rencana-Nya, Allah hendak menciptakan suatu masyarakat manusia yang benar-benar baru melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan akhirnya mempersatukan umat dan alam semesta di bawah pemerintah Kristus sebagai kepala. Demikianlah fakta yang telah Paulus bukakan dalam bagian awal suratnya kepada jemaat Efesus. Dan pada penghujung suratnya, Paulus mengingatkan jemaat akan satu fakta penting yang tak boleh mereka abaikan: melihat rencana Allah itu, iblis dan “pemerintah-pemerintah dan penguasa- penguasa” yang mematuhi iblis itu, berusaha mati-matian untuk menghancurkannya.

Dengan demikian, kita adalah prajurit-prajurit Kristus yang harus bertempur menghadapi iblis dan musuh- musuh Allah itu, agar rencana Allah dapat terwujud di dalam dan melalui kita. Tetapi musuh-musuh kita itu bukanlah musuh yang bisa dipandang dengan sebelah mata. Perhatikan apa yang Paulus katakan tentang mereka, “…supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis; karena perjuangan kita…melawan penguasa-penguasa dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. 6:12). Dari situ bisa kita ketahui bahwa musuh-musuh kita itu kuat, jahat dan licik. Nah, sekarang permasalahannya adalah bagaimana kita dapat bertahan dan menang menghadapi serangan-serangan musuh-musuh kita itu?

Persenjataan dan Kekuatan Tempur adalah Kunci dalam Peperangan

Sebagai hiburan ketika penat berpikir setelah sekian waktu lamanya mempelajari Alkitab dan mempersiapkan kotbah, saya suka memainkan game komputer berjudul DELTA FORCE-BLACK HAWK DOWN. Dalam game itu saya bermain sebagai seorang prajurit dalam satu regu kecil pasukan komando elit Amerika Serikat, DELTA FORCE, yang ditugaskan di Somalia tahun 1993, untuk melindungi distribusi bantuan pangan PBB dari serangan pasukan-pasukan pemberontak yang jumlah dan kekuatannya lebih besar. Dalam permainan itu, saya menemukan ada 1 hal yang menjadi kunci kemenangan dalam bertempur melawan musuh yaitu memilih dan menggunakan perlengkapan tempur yang tepat serta lengkap.

Pertama, memilih dan menggunakan senjata utama, yaitu senapan otomatis, yang tepat. Pilihan yang tersedia adalah kelas berat (M60 atau SAW), kelas menegah (M16 atau CAR15) dan kelas ringan (MP5). Kedua, memilih senjata cadangan yang tepat, yaitu pistol Colt 45, M9 Beretta atau senapan manual SHOTGUN. Ketiga, memilih senjata peledak yang tepat, yaitu Satchel Charge (meledakkan barikade, pertahanan atau peralatan musuh), ranjau Claymore (menghancurkan mobil atau prajurit- prajurit musuh yang menyerbu) atau meriam anti-tank. Dan terakhir, menggunakan perlengkapan tempur tambahan, yaitu Pisau Belati, Granat, Granat Penggegar atau Bom Asap, pada saat yang tepat di mana diperlukan.

Bila kita dapat memilih dan menggunakan perlengkapan tempur dengan tepat, maka kita dapat memenangkan pertempuran melawan pihak musuh. Sebaliknya, bila salah memilih dan mengunakan persenjataan, maka kita akan dikalahkan pasukan musuh. Saya melihat pesan seperti inilah yang Paulus sampaikan kepada jemaat Efesus agar mereka bisa bertahan dan menang terhadap serangan pasukan iblis. “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah” Dalam bahasa aslinya endusasthe ten panoplia tou Theou.

Endusasthe dituliskan dalam bentuk aorist middle imperative, jadi ini berarti jemaat diperintahkan untuk terus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Panoplia adalah semua perlengkapan tempur yang diberikan kepada prajurit kelas berat untuk digunakan di medan tempur.

Sedangkan tou Theou adalah genitive dari sumber atau muasal, yang menunjukkan bahwa Allah– lah yang menyediakan persenjataan tempur itu.

Jadi yang paling ditekankan di sini bukan lengkapnya perlengkapan perang itu, melainkan muasalnya yang dari Allah dan yang disediakan oleh Allah sendiri. Dalam Perjanjian Lama, Allah digambarkan sebagai prajurit yang berperang untuk menyelamatkan umat-Nya, “Ia mengenakan keadilan sebagai baju zirah, dan ketopong keselamatan ada di kepala-Nya” (Yes. 59:17). Pada zaman kita ini, segenap perlengkapan senjata Allah juga adalah kepunyaan Allah, dan Ia memerintahkan kita untuk mengenakan segenap perlengkapan senjata milik-Nya itu untuk melawan iblis dan pasukan. Sebab memang hanya dengan persenjataan itulah kita akan disanggupkan untuk mengalahkan kuasa-kuasa jahat itu. Paulus kemudian menyebutkan enam perlengkapan senjata Allah itu. Pertama, ikat pinggang kebenaran, yaitu kebenaran Firman Tuhan atau hidup kristiani yang benar (6:14). Kedua, baju zirah keadilan, atau lebih tepatnya pembenaran (Yunani: dikaiosune), yaitu prakarsa Allah yang penuh rahmat menjadikan benar manusia berdosa dengan diri-Nya melalui Kristus, yang akan melindungi orang percaya dari semua tuduhan Iblis (6:14). Ketiga, kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera, ini diperlukan agar jemaat giat dan tidak henti-hentinya melangkah menyebarkan berita Injil yang adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan manusia dari cengkraman roh-roh jahat (6:15). Keempat, perisai iman, yaitu percaya kepada janji-janji Allah; ini untuk melindungi dari serangan iblis yang berbentuk keraguan dan kebimbangan yang bisa memicu beragam dosa-dosa dalam kehidupan kita (6:16). Kelima, ketopong keselamatan, ini menunjuk kepada kuasa Allah yang menyelamatkan, yang menjadi satu-satunya perlindungan terhadap musuh jiwa kita (6:17). Dan keenam, pedang Roh, yaitu firman Allah dalam segala doa dan permohonan, yang merupakan senjata dan kekuatan kita untuk melawan serangan- serangan iblis hari lepas hari; itulah sebabnya kita harus siap-sedia setiap hari dengan membaca dan mengaplikasikan firman Tuhan serta berdoa setiap hari (6:17).

Demikianlah perlengkap tempur yang Allah sediakan bagi kita. Saudaraku, sudahkah seluruh perlengkapan tempur itu saudara kenakan? Atau, apakah saudara terus menerus mengenakannya?

Berita Kemenangan

Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.” Inilah adalah perkataan rasul Paulus dalam Efesus 6:13.

Pernyataan ini selain mengulangi perintah untuk menggunakan perlengkapan senjata Allah, juga mengandung sebuah jaminan dan janji. Jaminan dan janji bahwa ketika kita memberikan diri untuk dikuatkan Tuhan dengan menggunakan segenap perlengkapan tempur yang Ia sediakan, kita akan dapat melawan si jahat dan pasukannya, dan pada akhirnya kita akan “tetap berdiri”. Kita akan memenangkan peperangan rohani. Saudara-saudaraku, siswa, mahasiswa maupun alumni, kita memiliki peperangan rohani yang harus kita perjuangkan. Kita memiliki Panglima Perang dan sekaligus Raja yang telah menang serta berhak memerintah atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Kita memiliki Kerajaan yang harus dibangun dan dipertahankan dari serangan si jahat. Oleh karena itu, saudara-saudaraku, mari kita kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat selalu siap tempur dan memenangkan peperangan rohani itu. Agar ada lebih banyak lagi berita-berita kemenangan terdengar dari setiap pertempuran yang kita hadapi dan bukannya berita-berita kekalahan semata. Maju, laskar Kristus!

BAGIKAN: