Untuk Indonesia yang Lebih Baik

To make a better world, ungkapan ini seringkali dikeluarkan oleh para pembela kebenaran dan keadilan dalam film. Mereka berjuang dan berkorban mengalahkan kejahatan, menegakkan keadilan dan kebenaran untuk menjadikan dunia yang lebih baik. Dunia yang lebih baik seringkali diidentikkan dengan kehidupan manusia yang lebih baik, tanpa adanya kejahatan, ketidakadilan dan segala sesuatu yang buruk.

Dalam kekristenan, ide mengenai dunia yang lebih baik tidak dapat dilepaskan dari Allah sang pencipta dunia. Kita dapat temukan ide ini dalam kehadiran dan misi Allah dalam dunia ciptaanNya. Secara khusus misi penyelamatan terbesar sepanjang masa melalui pelayanan dan karya Yesus Kristus dalam dunia menunjukkan keseriusan dan kepedulian Allah untuk menjadikan dunia yang lebih baik. Hal ini masih terus menjadi bagian dari misi Allah hingga saat ini. Di masa kini, untuk menjalankan misiNya ini, Allah memanggil dan melibatkan setiap orang yang telah mengenal Yesus dan menjadi muridNya. Salah satu yang juga dipakai menjalankan misiNya untuk menjadikan dunia yang lebih baik sesuai dengan kehendakNya dan untuk kemuliaanNya adalah Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK).

PMK hadir untuk melayani mahasiswa di kampus. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang belajar dan memperoleh pengetahuan sehingga dapat membuat mereka berpikir kritis dan diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi dunia. Dengan dilayani dan dibinanya mahasiswa dalam PMK diharapkan mereka dapat menjadi murid-murid Kristus yang dapat membawa perubahan dan memberi dampak yang positif, secara khusus setelah mereka lulus nanti. Inilah yang menjadi visi dari hadirnya PMK, yakni untuk menghasilkan alumni yang adalah murid Kristus, yang dapat menjadi berkat bagi keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara bahkan dunia.

Visi PMK ini sejalan dengan Matius 5:13-16. Dalam perikop ini, Yesus mengajarkan bahwa peran murid dalam dunia adalah sebagai garam dan terang. Dalam Alkitab ada beragam gambaran mengenai fungsi garam, seperti memberi rasa (Ayub 6:6), mengawetkan dan menyembuhkan (Yehezkiel 16:4). Peranan murid sebagai garam yang dimaksudkan Yesus dalam Matius 5:13, tampaknya adalah peranan murid untuk memberikan rasa. Rasa yang dimaksud adalah nilai-nilai kerajaan Allah yang telah disampaikan dalam perikop sebelumnya (Matius 5:3-12). Melalui para murid, kehadiran nilai kerajaan Allah seharusnya dapat dirasakan oleh orang lain. Para murid juga adalah terang dunia. Kehadiran terang, sekecil apapun dapat mengusir kegelapan, demikianlah kehadiran murid Kristus seharusnya dapat menerangi kegelapan dunia. Murid Kristus harus menunjukkan terangnya agar Allah Bapa dipermuliakan.

Dunia yang semakin busuk dan gelap, membutuhkan murid-murid Kristus yang adalah garam dan terang dunia. Secara khusus, dunia dimana kita berada saat ini adalah Indonesia. Di bangsa inilah peranan murid Kristus yang memberi rasa dan menerangi dibutuhkan. Dalam hal inilah kita dapat melihat betapa strategisnya melayani mahasiswa, karena merekalah yang nantinya akan menjadi alumni-alumni yang memiliki peranan di berbagai bidang kerja dalam bangsa ini.

Melalui PMK, saya membayangkan hadirnya murid Kristus dalam bidang pendidikan yang memperjuangkan Pendidikan yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Dalam bidang hukum, hadir murid-murid Kristus yang memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tertindas. Jurnalis-jurnalis yang adalah murid Kristus yang berjuang mencari fakta dan berani untuk memberitakan kebenaran serta banyak lagi murid Kristus yang dihasilkan melalui PMK yang dipakai oleh Tuhan untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.

Kebutuhan akan misi P4 (Pengutusan)

Dalam rangka mewujudkan mimpi ini dan mencapai visi PMK, maka dilakukanlah misi penginjilan, pemuridan, pelipatgandaan dan pengutusan. Penginjilan dan pemuridan tentu adalah hal yang menjadi fokus pelayanan PMK. Tidak mungkin visi PMK dapat tercapai jikalau mahasiswa tidak mengenal Kristus dan bertumbuh sebagai murid Kristus. Namun, kita tidak boleh melupakan misi pengutusan (P4) yang juga penting untuk mencapai visi PMK. Melalui misi P4 lah mahasiswa yang telah dibina dipersiapkan untuk memasuki dunia alumni, secara khusus dunia pekerjaan.

Mahasiswa binaan yang baru saja lulus seringkali mengalami kesulitan ketika memasuki dunia alumni. Kesulitan yang dihadapi mulai dari hilangnya rekan-rekan persekutuan kampus, sulitnya mencari pekerjaan, beradaptasi dengan kesibukan pekerjaan, menjaga integritas, menjaga disiplin rohani, dan sebagainya. Salah satu kesulitan yang nyata akan dihadapi adalah dalam menghadapi orang yang berbeda nilai hidup. Hal ini saya alami ketika saya menjalani wawancara pekerjaan.

Saat wawancara, orang yang meng-interview saya bertanya, alasan saya melamar kerja di perusahaan itu? Dengan mantap saya menjawab dengan jawaban ala anak PMK yang sama sekali tidak terpikir bahwa tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan uang. Ternyata pewawancara tidak menyukai jawaban saya. Dia mengatakan bahwa saya tidak memiliki ambisi untuk mencari uang, padahal menurutnya ambisi untuk mencari uang itulah yang dapat membuat seseorang mau bekerja dengan lebih keras dan lebih baik.

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa binaan ketika menjadi alumni dapat membuat mereka menjadi tawar hati. Alhasil, jangankan menjalankan fungsi sebagai garam dan terang, mengingatnya saja pun mungkin tidak. Agar alumni baru dapat mengatasi kesulitan dan beradaptasi dengan baik, maka sejak mahasiswa mereka harus dipersiapkan untuk memasuki dunia alumni. Persiapan yang tidak hanya dilakukan melalui kamp pengutusan ataupun juga ibadah pengutusan semata, tetapi dilakukan sejak awal mahasiswa dibina dalam PMK.

Sejak awal, dalam proses pembinaan dan pemuridan di PMK, mahasiswa seharusnya diajarkan bukan hanya untuk memiliki kesalehan pribadi tapi juga untuk berkarya bagi negeri. Pikirkanlah tema-tema persekutuan dan pembinaan yang tidak hanya membangun iman tapi juga mendorong mahasiswa untuk menjadi berkat bagi bangsa secara khusus melalui integrasi iman dan ilmu mereka. Bukakanlah wawasan mengenai dunia alumni/kerja dan persiapkanlah mahasiswa agar siap menghadapi kesulitan-kesulitan yang akan ditemui.

Jikalau kita memimpikan hadirnya pemimpin dan profesional Kristen dalam berbagai bidang (hukum, pendidikan, kesehatan, media, jurnalistik, perfilman, bisnis, ekonomi dan perbankan, dan lain-lain) yang dapat menjadi berkat untuk menjadikan Indonesia lebih baik, maka PMK dan setiap kita yang terlibat di dalamnya seharusnya mulai mendoakan dan memikirkan dengan serius pelaksanaan misi P4. Agar para mahasiswa siap diutus demi Indonesia yang lebih baik dan Tuhan dimuliakan.

BAGIKAN: