Penginjilan Di Tengah Situasi Pandemi

Penginjilan adalah hal yang penting untuk terus kita kerjakan. Tentu hal ini tidak lepas dari Amanat Agung dalam Matius 28:19-20 yang berkata, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”. Ini adalah panggilan untuk kita semua, murid-murid Yesus. Namun, ada satu hal yang dapat kita pelajari dalam memberitakan Injil yaitu kesanggupan kita untuk menggunakan kesempatan yang ada dalam memberitakan Injil.

Dalam Kisah Para Rasul 2, kita dapat melihat bagaimana Petrus sanggup melihat kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil. Setiap tahunnya, orang-orang Yahudi merayakan hari Pentakosta di Yerusalem, sehingga mereka semua yang berasal dari berbagai daerah berkumpul disana (ayat 1). Melihat situasi tersebut, Petrus menggunakan kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil (ayat 14-36). Kemudian mereka pun menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat melalui pemberitaan Petrus, “Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” (ayat 38-39). Syukur kepada Allah karena pada saat itu, bertambah 3.000 orang yang memberi diri dibaptis (ayat 41).

Sebagai murid-murid Tuhan Yesus di masa kini, kita perlu belajar dari Petrus yang sanggup menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil. Kita perlu terus peka terhadap keadaan-keadaan yang ada, dan tahu kapan saat yang tepat untuk memberitakan Injil. Tentu untuk memiliki kepekaan seperti itu tidak lepas dari relasi kita dengan Tuhan. Semakin dekat dengan-Nya melalui Firman dan Doa, kita akan semakin peka dengan kehendak-Nya.

Saat ini, Tuhan percayakan kita untuk melewati suatu masa dimana ada Pandemi yang disebabkan karena Virus Covid-19. Sejak tahun lalu kita sangat bergumul dengan keadaan ini. Tentu ini menjadi situasi yang amat sulit karena ada yang terdampak kesehatannya, kehilangan orang terkasih, rencana-rencana hidup yang tidak terlaksana, perekonomian yang memburuk, dan lainnya. Tentu hal-hal yang telah disebutkan ini bukanlah hal-hal yang dapat kita syukuri, melainkan ratapi karena memang itu adalah hal-hal negatif yang disebabkan karena Pandemi Virus Covid -19 ini.

Di sisi yang lain, selain meratapi keadaan yang ada, apakah kita juga sudah bergumul dan bertanya kepada Tuhan, kesempatan apa yang sebenarnya ada melalui situasi Pandemi ini? Adakah kesempatan untuk menginjili dalam masa-masa ini? Dengan cara apa?

Salah satu hal yang kita sama-sama alami selama Pandemi ini, adalah perubahan pola aktivitas kita. Biasanya dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar, bekerja, beribadah, kita harus berkumpul bersama. Namun selama pandemi ini kita dibiasakan untuk tetap melakukan kegiatannya, hanya saja dilakukan dari rumahnya masing-masing, terpisah satu dengan yang lain. Oleh karena itu, jumlah durasi penggunaan internet dan media sosial pun meningkat tajam karena menggantikan pertemuan-pertemuan langsung.

Tahun lalu, pelayanan siswa mengadakan KKR Siswa Online. Syukur kepada Allah, cukup banyak siswa yang hadir secara virtual bahkan menceritakan pertobatannya melalui KKR Siswa Online tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata Pandemi membuka kesempatan pelayanan di dunia online. Selama ini kita berpikir bahwa pelayanan hanya dapat dilakukan melalui pertemuan langsung, namun ternyata melalui online pun bisa, meski tentu ada hal-hal yang menjadi kekurangan pelayanan online jika dibanding jika pelayanan melalui pertemuan langsung. Namun, ternyata bisa!

Beberapa kesempatan lainnya adalah seringnya kita berada di rumah, hal itu sebenarnya membukakan jalan bagi kita semakin punya waktu bagi keluarga untuk memberitakan Injil kepada keluarga jika ada yang belum menerima Kristus. Selain itu, kita juga dapat menggunakan media sosial sebagai media yang sangat membantu untuk memberitakan Injil, baik melalui pelayanan personal, kelompok kecil online, membuat konten-konten tentang hidup bagi Tuhan, dan lain-lain. Mari seluruh pelayan-pelayan Tuhan, baik yang tergabung dengan kepengurusan pelayanan maupun tidak, bersama kita gumuli secara serius kesempatan apa yang ada di tengah situasi pandemi ini agar banyak jiwa-jiwa diselamatkan. Soli Deo Gloria!

BAGIKAN: