“Seperti Ester dan Mordekhai yang dengan berbagai ‘kebetulan’ yang Tuhan anugerahkan untuk menyelamatkan bangsa Israel, kini kita dipanggil untuk peduli akan kondisi bangsa kita, Indonesia. Bukan kebetulan kita ikut KPM, bukan kebetulan kita dibukakan kembali mengenai makna panggilan Tuhan yang telah memimpin hidup kita sampai saat ini dan menyediakan petunjuk-Nya akan panggilan kita lewat pengalaman-pengalaman masa lalu baik dalam suka maupun duka. Aku sendiri pun merasakan bahwa Tuhan memang adalah Tuhan yang memimpinku dan mengarahkan ambisiku supaya searah dengan kehendak-Nya. Bahkan di tengah kondisiku yang down, Yesus terus menjadi sahabat yang terus menopangku untuk tetap kuat berjalan bersama-Nya. Di tengah kondisi Indonesia yang sungguh kaya akan potensi tapi juga diliputi ancaman seperti radikalisme, marilah kita berdiri bagi Allah, menyatakan kasih dan kerajaan-Nya di bidang kita masing-masing untuk menjadi berkat besar, membawa terang-Nya bagi Indonesia!”
Sion Halim (FMIPA Universitas Indonesia)
Maria Regina Caeli (Universitas Lampung)
“Hanya karena anugerah dan kasih, aku menikmati perjalanan yang berkesan dengan Tuhan. Banyak naik-turun, lika-liku, suka-duka dalam perjalanan tersebut, tetapi semuanya kembali pada satu sikap, yaitu ketaatan pada Sang Pencipta, Sang Penulis Skenario, Sang Konduktor. Genap satu tahun Tuhan mengajakku menyusun sedikit demi sedikit kepingan puzzle kehidupan yang tidak pernah kubayangkan. Pekerjaan Tuhan memang sempurna, rencana-Nya atas hidupku bahkan sudah ada sejak Papa ditempatkan dalam sebuah persekutuan pada masa mudanya. Bukan suatu kebetulan Tuhan menempatkanku di mana aku berada sekarang, mempertemukanku dengan orang-orang pilihan-Nya, membawaku untuk ikut ‘membaca dalam gelap’ sebuah kisah luar biasa yang sedang ditulis-Nya, dan bahkan menggunakanku sebagai alat-Nya di luar pengetahuanku sendiri. Hingga saat ini, mungkin apa yang kulalui masih sebagian kecil dari pekerjaan Tuhan yang sempurna. Namun aku tetap percaya bahwa selalu ada Tangan Allah dan intervensi-Nya yang ‘tidak kelihatan’ dalam setiap karya-Nya di hidupku. Mungkin justru untuk saat yang seperti ini aku seorang anak muda Indonesia. Maybe for such a time like this we are students of Brawijaya University.”
Gabriella Stephanie (Universitas Brawijaya, Malang)
Mantin Estomyhi Tindaon (Diploma IPB)
You must be logged in to post a comment.