Unto The Unknown

Sudah  hampir setahun sejak 24 Februari 2022, perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung, kita tidak tahu kapan dan bagaimana perang ini akan berakhir. Perang ini memengaruhi kehidupan banyak orang di berbagai belahan dunia, di Eropa harga bahan bakar naik sampai tiga kali lipat, di negara kita banyak pengusaha mengeluhkan bahwa usaha mereka macet karena perang ini.

Tahun 2023 ini diprediksi akan terjadi resesi. Kita juga tidak tahu kapankah pandemi Covid ini benar-benar berakhir, kita tidak tahu siapakah pemimpin negara kita selanjutnya, padahal kehidupan kita di dunia ini sangat dipengaruhi oleh seorang pemimpin. Jika pemimpin kita jahat dan tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan, maka masuklah kita kedalam keadaan yang lebih buruk.

Dalam ketidaktahuan kita akan masa depan, mari kita belajar untuk semakin mengenal dan memercayai Allah yang adalah Gembala Agung dan Raja Pelindung kita. Daud dalam Mazmur 23 menggambarkan Allah sebagai gembala dan raja pelindung yang berkuasa, baik, setia, dan benar:

23:1  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3  Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

23:4  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

23:5  Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

23:6  Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Daud sadar bahwa selama di dalam dunia ini, kita sangat mungkin masuk dalam lembah kekelaman dan tetap memiliki lawan atau musuh. Namun, bukan hal-hal itu yang terpenting, yang terutama adalah bahwa Allah adalah pribadi yang berkuasa, baik, setia, dan benar.

Allah, sebagai Gembala yang baik, sangat mengenal kita domba-domba-Nya, Dia tahu siapa kita dan apa yang kita butuhkan. Secara teologis manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh (atau ada juga yang berpadangan cukup tubuh dan roh, jiwa sama dengan roh), Allah tahu hal ini, dan Ia tidak hanya peduli terhadap kerohanian kita, tetapi juga tubuh kita ini. Manusia tanpa tubuh adalah hantu, manusia tanpa roh adalah zombi. Allah tidak hanya menyelamatkan jiwa kita, tetapi juga tubuh kita, buktinya Ia berjanji akan membangkitkan tubuh kita untuk hidup kekal. Ia peduli dan akan memelihara kesehatan dan perekonomian kita, itu sebabnya ketika Yesus datang ke dunia ini, Ia tidak hanya menyelamatkan kerohanian yang padam, tetapi juga menyembuhkan tubuh yang lumpuh dan sakit, memberi makan perut-perut yang lapar.

Allah akan terus memelihara tubuh, jiwa, dan roh kita, memberikan makanan jasmani dan rohani, menuntun kita ke jalan yang benar dan terus melindungi kita dalam keadaan yang berbahaya, bagian kita adalah untuk terus berjuang mendengar suara-Nya, mencari tahu kehendak dan pimpinan-Nya. Kita harus terus melatih pendengaran rohani kita untuk mengetahui kehendak Allah melalui Firman dan doa. Kita harus bertekun dalam membaca dan merenungkan kebenaran-kebenaran Firman, dan terus memohon pertolongan dan bimbingan dari Tuhan dalam doa-doa kita, baik untuk kebutuhan jasmani atau rohani kita.

Sebagai Raja Pelindung, Allah akan menyambut dan melindungi orang-orang yang ada di bawah perlindungan-Nya. Kerajaan-kerajaan kecil pada zaman dahulu berlindung pada kerajaan yang besar, dan rajanya akan menjadi Raja Pelindung bagi kerajaan-kerajaan kecil tersebut. Allah sebagai Raja Pelindung akan menyambut kita dengan hangat dan menjamu kita dengan melimpah, bahkan musuh-musuh yang kita miliki akan dihadapi oleh-Nya. Bagian kita adalah untuk selalu datang dan mengandalkan Allah, berlindung pada-Nya dalam segala pergumuluan kita.

Reputasi Allah sebagai Gembala Agung dan Raja Pelindung yang berkuasa, baik, setia dan benar adalah pengharapan kita dalam menghadapi masa-masa kedepan yang penuh dengan misteri. Allah telah membuktikan reputasi-Nya selama ribuan tahun bahkan sejak dunia ini diciptakan, Ia akan membuktikannya kembali pada tahun ini kepada kita, dalam suka maupun duka Ia akan tetap menyertai kita.

Jadi, bagaimana kita harus menghadapi segala ketidaktahuan kita akan apa yang akan terjadi di tahun 2023 ini? Kita tidak boleh pesimis dan hidup dalam kekhawatiran, tetapi juga tidak boleh terlalu optimis bahwa segalanya pasti akan lebih baik. Apapun yang terjadi, kita harus terus belajar percaya kepada Allah, percaya akan pribadinya yang berkuasa, baik, setia, dan benar, percaya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita dan sanggup untuk menolong kita pada waktu dan caranya. Mari kita jalani tahun 2023 ini dengan sukacita karena yang terpenting adalah bahwa kita memiliki Allah sebagai Gembala Agung dan Raja Pelindung yang berkuasa, baik, setia, dan benar. Selamat berpetualang bersama dengan Allah di tahun ini!

BAGIKAN: