Kamp Mahasiswa Medis Nasional 2018

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Image_Widget”][/siteorigin_widget]
[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]
“KMdNM XXI ini membahas mengenai kitab Nehemia. Tidak saya sangka bahwa tenyata banyak sekali yang bisa saya pelajari dari kitab ini. Saya belajar untuk meneladani Nehemia dalam pentingnya mengenal Tuhan yang kita sembah.

Nehemia ketika dipanggil untuk membangun tembok Yerusalem, dia adalah juru minum Raja Artahsastra (Raja Persia). Banyak alasan untuk Nehemia tidak peduli terhadap tembok Yerusalem karena tembok itu sudah lama runtuh, dia tinggal jauh dari tembokt tersebut, kedudukannya yang tinggi dan permintaanya untuk membangun kembali tembok dapat membahayakan hidupnya. Walaupun begitu Nehemia mau peduli dan menerima panggilan itu karena Nehemia tidak menaruh identitasnya pada kekayaan dan kenyamanan. Tapi Nehemia sadar identitas, harga diri dan kepuasan hidupnya ditemukan dalam Tuhan. Nehemia mau menjadi garam yang menggarami dan tidak tinggal dalam bungkusnya.

Dalam proses pembangunan Tembok Yerusalem itu sendiri tidak mudah. Nehemia mendapat ancaraman dari dalam maupun dari luar. Kesulitan yang ada biasa menyebabkan seseorang untuk merasa  lelah dan tidak percaya diri. Namun, Nehemia memberi teladan yaitu, dia percaya Tuhanlah yang memberikan visi padanya dan dia tetap mengerjakannya dengan tekun. Tembok tersebut pun akhirnya selesai dalam waktu 52 hari.

Tembok Yerusalem ini memiliki makna khusus selain berguna sebagai pertahanan. Tanpa tembok ini mungkin budaya orang Israel akan hilang dengan berjalannya waktu karena lebih banyak terjadi kawin campur dan orang luar dapat lebih mudah masuk ke antara orang Israel. Padahal telah dinubuatkan bahwa Mesias akan lahir dari keturunan Daud. Oleh karena itu, pembangunan tembok ini sebenarnya termasuk dalam rancangan keselamatan Allah. Pertanyaan yang dikemukakan dan menegur saya  adalah “Pernahkan Anda bertanya apakah rencana Allah dalam hidup Anda yang berhubungan dengan rancangan keselamatan itu sendiri?”

Saya juga bersyukur karena di KMdN ini, saya dibukakan bahwa di Indonesia ini masih begitu banyak tempat yang membutuhkan kasih Tuhan baik itu di desa maupun di kota. Kemudian saya juga dibukakan bahwa ada berbagai jenis panggilan dan penting untuk mencari panggilan yang khusus Tuhan berikan bagi setiap pribadi. Selain itu, saya juga bersyukur dapat mendengar Life Sharing dari alumni-alumni mengenai bagaimana Tuhan bekerja dalam membentuk hati mereka untuk mengasihi sesama dan menemukan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

Saya pun diingatkan bahwa baik untuk mengawali hidup dengan baik tetapi penting juga untuk mengakhirinya dengan baik juga. Penting untuk kita menjaga kecondongan hati kita pada Tuhan dan menjadikan-Nya satu-satunya Allah. Sungguh sulit untuk dilakukan oleh diri kita sendiri tetapi dalam Matius 28:20 Tuhan Yesus berkata, “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Di KMdN ini saya juga senang dapat bertemu dengan teman-teman dari PMK lain. Kami dapat membagikan tentang bergumulan kami di masing-masing PMK dan berdiskusi. Saya juga bersyukur karena dapat melihat bagaimana Tuhan menaruh kerinduan di setiap PMK untuk menunjukan kasih Tuhan dalam pelayanan dan kehidupan mereka. Begitu banyak sukacita, pelajaran, dan berkat yang Tuhan karuniakan bagi saya di kamp ini. Semoga sharing singkat ini bisa menjadi berkat bagi Saudara juga. Sekian dan terima kasih.”

Chyntia Lady Angelia (FK Atmajaya)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]
“Motivasi saya dari awal ikut KMdNM ke XXI ini adalah kerinduan untuk melihat dan mengenal seberapa strategis peran mahasiswa/i medis (FK/FKG/Keperawatan/Farmasi/Kesehatan Masyarakat) nantinya untuk berdampak ke lingkungan, bangsa dan negara, serta menjadikan pekerjaan medis sebagai ladang pelayanan Allah (memberitakan Injil). At last, semua motivasi dan tujuan saya itu terjawab di KMdNM ini ditambah mendapat banyak teman baru, kenalan, networking, dengerin sharing2 dari orang2/alumni-alumni medis yang buat saya pribadi luar biasa inside-out nya.

Melalui tema: Rebuild, Renew, Restore! dengan eksposisi tokoh Nehemia, saya juga dibekali untuk menjadi tenaga medis yang bisa jadi pemimpin-pemimpin yang berintegritas, takut akan Tuhan, selalu menegakkan kebenaran, dengan di sisi lain tetap menjaga profesionalitas dan intelektualitas ketika bekerja. Kamp ini juga ngobarin kembali semangat saya untuk gak lupa akan betapa strategisnya lingkup pekerjaan kita terhadap ladang pelayanan Injil Allah. Kita benar-benar bisa memanfaatkan pekerjaan kita untuk menyebar luaskan kasih Allah di tengah-tengah dunia yang semakin hari semakin jahat ini. Kesaksian-kesaksian dari para pekerja misi di pedalaman dan betapa panggilan hidup mereka sangat kuat untuk melayani Tuhan di pedalaman bener-bener kasih penguatan dan inspirasi ke saya untuk jangan pernah 1 kali pun meragukan apapun itu panggilan Tuhan dalam hidup kita. Karena kalua Tuhan yang panggil kita, Tuhan juga yang akan menyertai selalu langkah kaki kita. 1 hal yang dapet banget juga dari kamp ini adalah, Tuhan gak berjanji segalanya akan mudah. Tapi janjinya yaitu peyertaanNya bakal selalu ada buat kita.

Ayo jangan ragu untuk menggenapi dan menghidupinya. Percaya aja bahwa Tuhan yang mampukan dan akan mencukupkan segala sesuatu. Jangan lupa untuk selalu jadi pemimpin-pemimpin dunia medis yang mantab soul dan takut akan Tuhan. Rebuild, Renew, Restore!!!”

Rivandy Holil (FKG Universitas Indonesia)

BAGIKAN: