Retret Koodinator XVIII

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Image_Widget”][/siteorigin_widget]
[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Awalnya aku hampir mau batal ikut RK karena aku lebih milih acara lain. Tapi ternyata Tuhan berkata lain, aku tetap ikut RK. Walaupun ikut dengan setengah hati, di hari pertama aku langsung diingatkan tentang visi Allah dan visi pelayanan. Rasanya mengena banget, seharusnya aku tahu visi Tuhan buat pelayananku, tapi karena aku sibuk hanya untuk menjalankan proker jadinya visi dan misi aku yang kukerjakan. Ketika mulai masuk Scripture Engagement di situ aku di tegur tentang ketaatan. Lalu aku juga harusnya sadar bahwa Tuhan sudah menebusku, karena aku masih sering merasa tidak layak. Ketika saat teduh tentang Maria dan Marta aku juga mendapatkan jawaban dari segala kekuatiranku. Lalu yang paling membekas juga kata-kata Ms. Annette bahwa kita dipilih Tuhan untuk menyelesaikan suatu pertandingan. Di situ aku sangat bersyukur bahwa aku bisa berada di dunia pelayanan mahasiswa, disini aku bertemu Tuhan secara pribadi dan bisa peka sama maunya Tuhan buat aku.”

Analaizer Eva Priscila Tittaley (Univ. Mercu Buana)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Selama RK aku menikmati Allah yang adalah kasih. Dia yang selalu melihat, melihat, dan melihat. Kasih-Nya benar-benar menjadi teladan. Dia lihat Petrus yang kesusahan lalu menjumpainya, Dia lihat perempuan yang bungkuk 18 tahun karena diikat roh jahat lalu menyembuhkannya, begitu juga dengan Zakheus. Tuhan melihat dan menolong tanpa berpikir panjang, Dia tahu kebutuhan-kebutuhan kita. Aku semakin diingatkan untuk coba melihat juga teman-teman di luar sana yang butuh pertolongan. Persekutuan bukan untuk orang-orang yang sudah baik saja, tapi justru untuk orang-orang yang hancur. Lalu diingatkan juga kalau kita tidak bisa hanya menunggu mereka datang dengan sendirinya, tapi kita perlu berbelas kasih dan memperjuangkannya. Nah, makanya perlu visi yang sesuai kehendak Allah supaya mendorong kita melakukan bagian kita dalam melayani. Dan, diingatkan juga kalau lagi capek dan kendor semangatnya, coba ingat lagi kasih Allah yang mati di kayu salib dan perjumpaan kita dengan Yesus yang menghasilkan perubahan”

Wilsa (Tim Pembimbing Siswa, Univ. Multimedia Nusantara)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Selama 4 hari 3 malam, banyak hal baru yang aku peroleh. Bisa mengenal orang-orang hebat yang datang dari berbagai daerah membuat aku sadar bahwa aku tidak sendiri dan bisa saling berbagi cerita, dengan kisah yang berbeda juga membuat aku semakin semangat untuk tetap setia berpelayanan. Di sini pikiranku semakin dibukakan tentang apa arti memimpin bagi Kristus? Apa arti pelayanan yang sesungguhnya? Bahkan lebih mengerti apa yang menjadi visi sesungguhnya dari sebuah persekutuan yang ada di kampus? Masih banyak hal-hal baru yang aku peroleh di sini dan aku bersyukur bisa hadir di sini.”

Eben Ezer Simanungkalit (Univ. Bengkulu)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Semakin menyadari bahwa hanya ada satu jalan yaitu perjumpaan dengan Kristus lah yang dapat mengubahkan, menguatkan, menghibur, dan aku juga diberikan kemampuan untuk selalu fokus kepada Kristus serta memiliki iman yang terus bertumbuh!”

Nathanael Deyro (Univ. Bina Nusantara)

BAGIKAN: