Kamp Pengutusan Siswa 2019

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Image_Widget”][/siteorigin_widget]
[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Sungguh bersyukur dapat terlibat dalam kepanitiaan KPU tahun 2019. Ini adalah pengalaman pertamaku memimpin sebuah event yang cukup besar. Banyak pengalaman baru yang kunikmati selama mempersiapkan KPU ini dari segi teknis maupun non-teknis, dan juga lewat persiapan KPU ini aku boleh bertemu dan bekerja sama dengan orang-orang baru yang memiliki berbagai macam karakter dan sifat. Banyak tantangan dan rintangan yang kami hadapi selama persiapan KPU tahun ini, terutama dari peserta. Dikarenakan tanggal KPU yang bentrok dengan pelaksanaan UTBK tahun 2019. Aku pribadi sempat merasa pesimis dengan kondisi tersebut. Tetapi sungguh bersyukur kepada Allah karena sampai dengan hari-H Tuhan anugerahkan 41 siswa dari 5 wilayah hadir di KPU. Sebuah sukacita tersendiri boleh melihat siswa-siswa tersebut duduk diam mendengarkan Firman, melupakan sejenak segala kekhawatiran dan hiruk pikuk persiapan memasuki PTN. Berharap melalui 3 hari 2 malam yang mereka nikmati, mereka dikuatkan, diteguhkan, dan dibekali untuk terus taat dan menghidupi identitas mereka sebagai warga negara kerajaan Allah dan Indonesia, serta dapat terus berjuang menggumuli panggilan mereka di dunia mahasiswa. Sebuah ayat yang menggambarakan kondisi kami panitia selama persiapan KPU ini adalah 2 Korintus 4:7 (TB) “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”

Andrean (Koordinator KPU)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Di momen KPU ini aku belajar tentang identitas diri kita sebagai warga negara Indonesia dan juga warga kerajaan Allah. Aku belajar lebih lagi bagaimana cara untuk menghadapi dunia perkuliahan yang sebentar lagi akan aku hadapi dalam pandangan Firman Tuhan. Aku sangat menikmati sesi yang dibawakan oleh Bang Rico mengenai menjadi garam dan terang dunia. Di mana kita sebagai anak-anak Allah tentunya harus berlaku berbeda dengan dunia. Salah satu hal yang paling menegur aku adalah bahwa kita harus menaklukkan dunia, jangan sampai dunia ini ditaklukkan oleh ‘orang lain’. Selain itu, terkait dengan panggilan ke depan aku juga menjadi semakin yakin akan panggilan Tuhan di dalam bidang yang telah kupilih. Aku juga diajarkan untuk ikut turut serta dan berkontribusi untuk Indonesia. Banyak momen di KPU yang mengajak kita untuk mendoakan kondisi bangsa Indonesia khususnya pemilu. Tidak hanya mendoakan untuk kelancaran pemilu, kita juga diajak untuk mendoakan Indonesia dalam berbagai bidang.”

Sonya (SMA 68, Peserta KPU)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

“Aku bersyukur karena bisa ikut KPU yang semakin meneguhkanku dalam hal menanggalkan identitas lama ke identitas baru kita sebagai garam dan terang dunia. Serta semakin serius dalam mengikuti panggilan Tuhan dan semakin mengerti akan pentingnya komunitas yang membangun untuk memperkuat kita akan tantangan yang akan kita hadapi nanti ketika perkuliahan ke depan. Juga semakin mengetahui kondisi bangsa dan negara kita, Indonesia, terutama di bidang teknik. Bersyukur juga bisa kenalan dengan teman-teman baru dari berbagai wilayah. Kiranya kita dapat terus semangat dalam menghadapi pergumulan kita ke depannya, mengerjakan UTBK dengan baik, dan bisa menikmati waktu-waktu bersama Tuhan.”

Jerrel Michael (SMA 54, Peserta KPU)

BAGIKAN: