Indonesia yang Lebih baik

Setelah melalui tahun-tahun politik dalam berbagai dinamikanya, saat ini setiap orang bisa berbicara tentang politik seolah sangat memahami peta perpolitikan yang sedang terjadi di Indonesia. Namun sejujurnya, banyak orang merasa melek politik hanya karena media sosial, yang kebenaran infonya masih layak dipertanyakan. Dalam kampanye langsung atau tidak langsung, setiap kubu akan menggunakan berbagai informasi yang mendukung atau menjatuhkan. Salah satunya adalah isu ekonomi yang paling mudah dipakai dan dipahami oleh semua orang. Isu terkait kesejahteraan, penderitaan, kemiskinan, pekerjaan, utang, fasilitas kesehatan dan isu lain menjadi alasan empuk untuk menyerang atau membanggakan diri.

Sebagai contoh, Indonesia sebagai open economy menjadi negara yang sangat mudah terkena dampak dinamika ekonomi global. Kalau negara-negara partner dagang utama kita mengalami krisis ekonomi, atau negara asal investasi terbesar ke Indonesia mengalami masalah, maka ekonomi Indonesia mengalami akibat buruknya. Seolah ekonomi kita mengalami musibah menjadi negara yang sangat mudah terkena dampak dinamika ekonomi global. Kalau negara-negara partner dagang utama kita mengalami krisis ekonomi, atau negara asal investasi terbesar ke Indonesia mengalami masalah, maka ekonomi Indonesia mengalami akibat buruknya. Seolah ekonomi kita mengalami musibah karena tindak tanduk pemerintahnya. Mungkin ada benarnya kalau ekonomi Indonesia punya kekurangan, tapi tidak melulu seperti itu kejadiannya. Dan isu ekonomi yang cukup kompleks ini kemudian menjadi alasan negatif untuk menyerang pemerintah atau pihak lainnya. Selain isu ekonomi, isu social juga sangat mengundang adrenalin.

Masyarakat yang berbeda suku, agama dan ras tiba-tiba merasa dirinya terancam sehingga mudah sekali terprovokasi menjadi radikal dan menggunakan kekerasan, menyakiti sesama untuk mencapai apa yang dianggap utama bagi diri dan kelompoknya. Kelompok ini seringkali memiliki pandangan dan informasi yang sepihak dan akhirnya tidak memilih yang terbaik. Kalau merenungkan kondisi bangsa ini, kita dapat membuat daftar isu yang urgent untuk segera ditangani Pemerintah. Pertama, Isu ekonomi, lalu isu ketenangan dalam hidup yang mencakup ketenangan beribadah. Pluralisme di NKRI dan Keadilan menempati urutan berikut untuk dicermati. Pemberantasan korupsi juga sangat penting karena mempengaruhi rasa keadilan dan juga menjamin kesejahteraan masyarakat. Lalu Siapa yang layak dipilih dalam Pilpres dan Pileg? Jawaban sederhananya adalah mereka yang memperjuangkan penyelesaian atas masalah-masalah diatas.

Memilih pemimpin dan wakil rakyat memang tanggung jawab segenap masyarakat. Kalau salah memilih pemimpin makan rakyatlah yang menanggungnya. Namun demikian, harus disadari bahwa rakyat juga sulit memastikan siapa pemimpin terbaik kalau tidak diberikan informasi lengkap tentang latar belakang dan visi misi sang pemimpin. Jadi walaupun calon wakil rakyat sudah mempromosikan diri dengan sangat baik, sangat mungkin rakyat yang memilih memiliki informasi yang tidak sempurna. Dalam hal ini rakyat harus punya kepedulian untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai latar belakang (track record) sang calon serta keyakinan bahwa mereka punya visi misi yang dapat dicapai dan memberi kontribusi besar menuju masyarakat adil dan makmur.

Alkitab mencatat beberapa prinsip penting untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat. Pemimpin yang besar adalah pemimpin yang rela melayani. Matius 20:25-26 menggarisbawahi prinsip penting bahwa ‘Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu’. Selanjutnya Lukas 16:10 juga menekankan pentingnya track record, karena orang akan melakukan perkara besar kalau ia sudah setia melakukan perkara-perkara kecil. Dalam hal ini kita mempelajari pemimpin mana yang sudah bekerja dengan baik mengutamakan integritas dalam kerjanya, serta memiliki ketekunan dan keseriusan untuk memberi yang terbaik.

Demikian pula penting memiliki pemimpin yang memiliki rasa tanggung jawab besar seperti pengatur Rumah Allah yang dikutip oleh Titus 1:7-9. Seorang pemimpin bukan saja disyaratkan mampu melakukan pekerjaannya dengan baik, tetapi juga dapat jadi teladan, baik dalam kata, perbuatan, dan kesaksian hidup. Dengan demikian seorang pemimpin ataupun wakil rakyat tidak akan menjadi batu sandungan. Kurangnya pemahaman tentang calon presiden dan wakilnya, serta banyaknya nama baru calon legislative yang kiprahnya belum terdengar membuat banyak orang sulit menentukan pilihan. Tapi tidak memilih bukanlah pilihan bagi orang Kristen. Harus memilih, karena disinilah tanggung jawab kita untuk menentukan nasib bangsa ke depan.

Kalau pemilih kurang pengetahuan tentang siapa yang akan dipilih, pemilih harus berusaha menyediakan waktu untuk mempelajari, atau paling tidak mencari tahu lewat orang-orang yang dipercaya. Akhirnya, sebagai alumni Kristen yang bertanggung jawab, kita punya tugas untuk membawa semua pergumulan ini dalam doa kita. Tuhan punya rencana yang indah bagi Indonesia. Tuhan ingin kita terlibat didalamnya. Doa kita akan membuat kita lebih mengerti rencanaNya dan memampukan kita memilih yang terbaik. Terpujilah Nama Tuhan.

BAGIKAN: