Retret Koordinator XIX

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Image_Widget”][/siteorigin_widget]
[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Sungguh pengalaman yang sangat berharga dapat mengikuti RK tahun ini. Walaupun hanya sebentar tetapi meninggalkan banyak kesan. Dari RK ini aku bisa bertemu teman-teman baru dan berbagi kondisi satu sama lain. Melalui RK ini, aku belajar banyak hal tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin dalam Kristus. Aku juga belajar bahwa tidak ada satupun dari kita yang berhasil sehingga kita diperlengkapi. Tidak ada satupun dari kita yang terlalu gagal sehingga Tuhan memanggil kita. (Kenny – UPN 2017)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Di RK kali ini aku belajar banyak tentang bagaimana Yesus berelasi dengan Petrus. Aku dibukakan bahwa kasih Tuhan itu luar biasa. Ia mau memakai kita, manusia yang berdosa, bercacat, bisa jatuh bangun. Bahkan Ia sendiri yang memanggil kita, Ia yang memulihkan kita ketika kita jatuh, dan Ia juga yang mengubahkan kita menjadi pribadi yang lebih dewasa sehingga kita bisa melayani-Nya lebih baik lagi. Selain itu juga belajar di workshop dan kelas tambahan mengenai skill-skill kepemimpinan yang holistik. Aku juga terharu melihat teman-teman dari kampus lain memperjuangkan hal yang sama denganku, dan terharu karena Tuhan izinkan PMK terus ada. RK XIX sangat memperlengkapi aku untuk menjadi pemimpin yang mengikut Kristus, mengakui-Nya, dan bersedia diubahkan oleh-Nya. (Josephine – FKM UI 2017)

[siteorigin_widget class=”Divider”][/siteorigin_widget]

Dari awal diajakin RK sebenarnya saya tidak mau ikut, karena peserta dari Serang-Cilegon itu belum ada yang fix. Cuma pas denger lagi Firman di PHP, itu yang menguatkanku untuk berjuang ikut RK. Di tengah kegagalan Petrus, Tuhan tetap memanggil dia untuk melayani-Nya. Apalagi aku sedikit bergumul untuk harga yang harus dibayar. Tapi Tuhan menjawab doaku dan Dia terus sediakan semuanya. Dan Firman tentang kejatuhan, kerapuhan dan kegagalan Petrus terus menguatkanku untuk terus taat dan setia. Allah yang memanggil aku adalah Allah yang sama yang akan menyertai dan memperlengkapi. Sekalipun harus menderita. Mendengar itu rasanya mudah diterima, tapi sulit untuk melakukannya. Dan aku bersyukur melalui RK, aku tahu ada teman-teman yang sama-sama terus berjuang melayani di tempat yang Tuhan anugerahkan ini. (Fhirgia – Untirta 2018)

BAGIKAN: